Pemerintah Kabupaten Bogor tidak henti-hentinya mengajak Komunitas Literasi untuk melek dunia digital terutama dalam pengelolaan media sosial (medsos). Terbukti, hari ini, Minggu (6/10/2024) Badan Bahasa dan Sastra berkolaborasi dengan Perpustakaan KAIT Plus menggelar Lokakarya: Pengelolaan Media Sosial untuk Komunitas Literasi.
Kegiatan yang berlangsung di Perpustakaan Daerah Kabupaten Bogor ini menghadirkan 31 peserta dari perwakilan berbagai Komunitas Literasi di Kabupaten Bogor. Pustakawan Kabupaten Bogor Priyono dan Kepala Seksi PAUD Dikmas Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Jaja turut hadir memberikan kata sambutan.
Lokakarya terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama bertajuk “Panduan Praktis Mengoptimalkan Media Sosial untuk Komunitas Literasi”.
Sebagai narasumber dalam acara itu adalah Kepala Bidang Humas dan Website Universitas Djuanda Acep M. Rusman dan Pengurus Wilayah Forum TBM Jawa Barat Rohman Gumilar.
Selama dua jam, sesi ini membahas teknik-teknik penting dalam menggunakan berbagai platform media sosial untuk membangun kesadaran literasi, memperluas jangkauan, serta meningkatkan interaksi dengan anggota komunitas. Peserta mendapatkan panduan tentang cara menciptakan konten yang menarik, memahami algoritma platform, serta strategi untuk meningkatkan keterlibatan komunitas secara online.
Pada periode kedua, lokakarya mengupas “Studi Kasus: Keberhasilan Komunitas Literasi dalam Memanfaatkan Media Sosial”.
Kurang lebih satu jam, pemateri menghadirkan contoh-contoh nyata dari komunitas literasi yang telah berhasil meningkatkan dampaknya melalui media sosial. Studi kasus ini memberikan inspirasi dan wawasan kepada para peserta tentang bagaimana platform digital dapat menjadi alat yang efektif dalam menyebarkan semangat literasi di masyarakat.
Kepala Perpustakaan KAIT Plus, Sitta Alia, menyampaikan apresiasinya atas antusiasme peserta. Sitta berharap lokakarya ini dapat mendorong komunitas literasi semakin aktif dan kreatif dalam menggunakan media sosial sebagai sarana pengembangan literasi.
“Dengan pengelolaan media sosial yang optimal, kita bisa menjangkau lebih banyak orang dan membudayakan literasi secara lebih luas,” ucap Sitta.
Sitta menambahkan, lokakarya ini merupakan bagian dari program “Gerakan Literasi Bersama”, yang bertujuan untuk memperkuat literasi di masyarakat dengan melibatkan berbagai pihak yang peduli terhadap pendidikan dan pengembangan literasi di Indonesia.
Sementara itu, perwakilan Komunitas Literasi dari Desa Rawa Panjang sekaligus Ketua TBM Pustaka Jana, Nur Satrio mengaku antusias mengikuti lokakarya ini. Menurut Nur Satrio, penggunaan platform digital di medsos dapat mendukung publikasi kegiatan literasi.
“Di era digital saat ini, sudah banyak platform yang memudahkan publikasi. Saya senang bisa hadir dalam acara ini, menambah pengetahuan dan berbagi pengalaman dengan pegiat literasi yang lain,” kata Nur Satrio.(srs)