Pada Jumat siang (20/12/2024) parade baca puisi oleh 40 penyair untuk karya Abdul Hadi WM diselingi juga dengan seminar nasional bertema “Peta Pemikiran Abdul Hadi WM” di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.
Seminar yang dipandu oleh Penyair Sofyan RH Zaid menampilkan dua pembicara yakni Dr. Bastian, Ketua Program Studi Bahasa Arab FIB Universitas Indonesia, dan Dr. MSubhi-Ibrahim dari Universitas Paramadina.
Dr. Bastian mengupas pengaruh sufisme Persia dalam puisi Abdul Hadi WM.
Dr. Bastian juga membahas pengaruh Jalaluddin Rumi dan Syeikh Sana’i dalam karya Abdul Hadi WM, termasuk sajak-sajak bertema sufisme seperti “Kelahiran”.
Ia menjelaskan bagaimana Abdul Hadi WM menunjukkan kedalaman pengetahuan tentang periodisasi sastra Persia, yang terentang dari era Syech Sanai hingga Muhammad Iqbal, seorang filsuf dari Lahore, Pakistan, yang menulis dalam bahasa Persia dan mendalami sufisme.
“Abdul Hadi berakar pada tradisi sufisme Persia yang mendalam, memanfaatkan simbol-simbol seperti mawar untuk menggambarkan ekstase ma’rifat dan cinta yang tak perlu diungkapkan,” ujar Dr. Bastian.
Sementara itu, Dr.MSubhi-Ibrahim membahas “Estetika dan Seni Sakral Abdul Hadi WM.”
Menurutnya, Abdul Hadi berhasil memadukan keislaman, ketimuran, dan kebudayaan dalam karya-karyanya.
“Kalau Prof. Nurcholis Majid menggabungkan keislaman, keindonesiaan, dan modernitas, Abdul Hadi menonjolkan spiritualitas timur yang lebih dalam,” jelasnya.
Acara ini juga dihadiri oleh puluhan sastrawan dan tokoh sastra dari berbagai daerah, termasuk Rida K. Liamsi dari Kepulauan Riau yang juga founding father HPI, KH. D. Zawawi Imron dari Madura, Fakhrunnas MA Jabbar bersama istri, Tutin Apriyani dari Tanah Melayu Riau, yang mampir satu malam di Jakarta dalam perjalanan menuju Banda Aceh untuk menghadiri acara ‘Puisi Kopi Gayo‘ yang diprakarsai sastrawan Fikar W. Eda.
Penyair Zawawi Imron Terima Anugerah Sastrawan Adiluhung
Sementara itu pada puncak perayaan HPI ke-12 tahun 2024 masih bertempat di Teater Kecil TIM Jakarta, Jumat malam (20/12/2024) Penyair Zawawi Imron Zawawi Imron terima Anugerah Sastrawan Adiluhung dari Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon.
Penyair “Celurit Emas” kelahiran Madura, D. Zawawi Imron menerima anugerah Sastrawan Adiluhung pada puncak Hari Puisi Indonesia (HPI) yang dihelat oleh Yayasan HPI .
Hadiahnya berupa uang nominal senilai Rp 40 juta.
D Zawawi Imron, sebagai penerima anugerah ketiga setelah Sutardji Calzoum Bachri dan Abdul Hadi WM, langsung dari Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon.
Kali pertama anugerah adiluhung HPI langsung diserahkan Menteri Kebudayaan.
Selain penganugerahan sastrawan yang menjadi bagian penting perayaan HPI tiap tahun.
Di Plaza Teater Kecil TIM dipamerkan karya dan buku penyair Abdul Hadi WN yang pemikiran mau pun karyanya sarat dengan nilai filosofis, sufistik tapi juga dekat dengan alam dan akar kebudayaan tradisi Indonesia.
Sejarah Perjalanan HPI
Sejarah dan perjalanan Hari Puisi Indonesia cukup panjang. Dimulai dari Deklarasi Hari Puisi Indonesia (HPI) yang pertama kalinya dilakukan di Anjungan Idrus Tintin, Pekanbaru, Riau, 22 November 2012.
Deklarasi ini dilakukan oleh para penyair dan seniman dari berbagai daerah di Indonesia. Deklarasi HPI merupakan puncak dari Pertemuan Penyair Indonesia (PPI) I. Deklarasi ini dibacakan oleh Sutardji Calzoum Bachri selaku Presiden Penyair Indonesia.
Agenda ini berlanjut dengan langkah kepengurusan Yayasan Hari Puisi seperti Rida K Liamsi, Maman S Mahayana dan Ahmadun Yosi Herfanda, Asrizal Nur dan yang lainnya.
Banyak lagi nama penyair lain yang terlibat sebagai perintis, pembuka jalan pelaksanaan Hari Puisi Indonesia yang dilaksanakan setiap tahun dengan harapan akan ada hari khusus bagi para penyair, puisi dan kesusasteraan Indonesia.
Untuk tahun 2024 ini, Yayasan Hari Puisi memberikan mandat kepanitiaan kepada Danny Susanto sebagai ketua pelaksana, bersama rekan panitia lainnya termasuk Ariany Isnamurti, Sofyan RH Zaid, Willy Ana, Ewith Bahar dan Sihar Ramses Simatupang untuk menjalankan amanah.
Pada bulan Juli telah digelar Syukuran Hari Puisi Indonesia 2024 di Jakarta. Juga pada akhir bulan November lalu, sebagai acara pengantar, road to, acara utama yaitu Malam Puncak Hari Puisi Indonesia 20 Desember, juga telah digelar acara di Jawa Pos, Kantor Graha Pena Jl Kebayoran Lama. (29/11/2024).
40 Penyair di Perayaan HPI 2024 sejak pagi hingga sore, membaca puisi karya Abdul Hadi WM oleh penyair dan deklamator dari berbagai wilayah Jabotabek juga dari berbagai provinsi di Indonesia antara lain Pulo Lasman Simanjuntak Emy Suy, Julia Basri, Nurhayati, Muslih, IRZI, Yasir Habibi Risfandi, Mita Katayo, Megawati Nurdin, Edief Wangi, Badri AQT, Sudiyanto, Dedi irawan, M. Rois Renaldi, Zafran, Sas Endin, Giyanto Subagio, Ruri Pramodawardani, Ihwanul Fadjri dan Karenina.
Rangkaian nama pembaca puisi lainnya adalah Daumi Goblek. Ratu Dzakiya, Nunung Noor El NIel, Udi Utama, Dhe Sundayana, Sharon Leony, Arie Berganti, Siti Sugiarti – Sugiwa, Wawa, Octavianus Masheka, Lily Multatuliana. Kurnia Effendi. Reinaldo Fernandez, Dzakwan Ali, Rendi Sumbari. Sam Mukhtar Chaniago dan Tuti Tarwiyah, Ayu Yulia Djohan, Muhammad Ibrahim Ilyas, Okky Tirto dan Berthold Sinaulan. (*)
Kontributor : Lasman Simanjuntak